Metode standar—integrasi data dan pelaporan

Metode standar—integrasi data dan pelaporan menjelaskan proses yang digunakan INCAS untuk mengkuantifikasi emisi dan serapan GRK dari aktivitas di lahan hutan mencakup deforestasi, degradasi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan peningkatan stok karboh hutan di Indonesia. Hal ini mencakup pengumpulan data, analisis data, pengendalian mutu, penjaminan mutu, pemodelan dan pelaporan.

Masukan data diturunkan dari tiap metode standar INCAS. Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan data tersebut dan memproduksi hasil dijelaskan dalam gambar berikut.

Landsat data

Pemodelan dilakukan dengan menggunakan pendekatan keseimbangan massa dan pengaruh kejadian dimana terjadi perubahan stok karbon di tiap pool karbon dan aliran karbon antar pool dikuantifikasi. Pool karbon dan emisi GRK yang dimodelkan:

  • biomassa hidup atas permukaan
  • biomassa hidup bawah permukaan
  • puing (kayu mati, serasah)
  • emisi karbon akibat kebakaran


Gambar berikut menjelaskan secara singkat bagaimana pool karbon dimodelkan.

Initial condition

Emisi dan serapan GRK tahunan didapat dari penentuan periode tertentu. Pendekatan ini digunakan untuk hutan alam, hutan tanaman, sawit, dan perkebunan karet.

Perubahan pool karbon dan emisi GRK dari tanah mineral dihitung menggunakan faktor emisi dasar IPCC dan data akivitas. Emisi non-CO2 akibat kebakaran dikuantifikasi menggunakan standar rasio N:C dan faktor emisi IPCC dikalikan dengan karbon yang terlepas akibat kebakaran.

Emisi karbon dan emisi non-CO2 dari tanah organik (gambut) dimodelkan menggunakan Metode standard—emisi GRK lahan gambut INCAS.

Detail lengkap Metode standar—integrasi dan pelaporan data tersedia di sini.